Scene 1 : Romantic Scene :: Alien Girl

quimbkee_romanticscene-vanilatte

Romantic Scene ::Alien Girl? ::

By

Quimbkee

Cast : Taeyeon [SNSD] Chanyeol [EXO]

Genre : Romance

Lenght : Series

Rating : PG-15

Art : High School Graphics by Vanilatte

Inspiration : Mates, Dates, and Sleepover Secret (Cathy Hopkins)

Scene 0,5

===

Chanyeol menatap dengan pandangan kesal yang terlihat jelas untuk Taeyeon. berkali-kali lelaki tinggi dengan wajah imut itu menoleh ke arah Taeyeon lalu berdecak sebal dengan sendirinya.

“Ini untuk terakhir kali ya, Nona. Katakan siapa namamu? Tujuanmu menemuiku? Dan jangan berucap dengan kata-kata yang tidak aku mengerti!” perkataan itu terdengar seperti sebuah ancaman bagi Taeyeon yang terduduk di bangku kedai Tteokpokki di pinggir jalan dengan dengan pandangan terunduk lesu kebawah menatap gundahan pasir.

Chanyeol semakin geram. Gadis di hadapannya ini sukses membuat seorang Park Chanyeol kalan kabut dan bersabar hati. Hei, gadis ini tak bisa menjawab dengan benar pertanyaan Chanyeol dan menahan pintu rumah lelaki itu hingga Chanyeol terpaksa membiarkan gadis aneh itu mengikuti sampai ke kedai Tteokpokki.

Masih tidak ada jawaban dari gadis dihadapannya. Chanyeol sempat berpikir bahwa mungkin saja gadis ini memiliki gangguan pada mentalnya, namun jika melihat dar cara gadis ini berpakaian dan raut wajahnya, gadis ini terlihat sangat waras.

“A..—“ Taeyeon berusaha menghilangkan kebiasaan anehnya itu.

Chanyeol yang melihat bibir Taeyeon yang ingin berucap segera memperbaiki posisi duduk dan juga menajamkan  pendengarannya.

“Hai, Taeyeon,” sebuah suara panggilan dari arah belakang Taeyeon dan Chanyeol membuat mereka berdua harus menoleh ke sumber suara.

Taeyeon membelalakkan matanya tak percaya “Oppa?!” gadis itu berlari memeluk pria yang dipanggilnya dengan sebutan Oppa. Jongwoon oppa

“Bukankah pria ini terlalu tua untukmu?” Chanyeol yang sedari tadi hanya menonton akhirnya bersuara walaupun hanya sebatas ejekan.

“Jangan sembarangan, ya” kata Jongwoon sambil menggandeng jauh Taeyeon dari Chanyeol “Dia ini adikku”

Taeyeon nyegir dan melihat wajah melongo Chanyeol sekilas. Perlahan rasa gugup itu mulai hilang.

Jongwoon membawa Taeyeon menjauh dari Chanyeol. Mencari tempat untuk berbicara sesuatu yang penting menurutnya.

“Aku menganggu kalian, ya?” tanya Jongwoon basa-basi

“Bisa iya, bisa tidak” jawab Taeyeon sekenanya

“Apa lelaki itu seseorang yang spesial, ya?”

Taeyeon mendengus mendengar ucapan Jongwoon “Yang benar saja.”

“Ayolah, mengaku saja padaku. Dia orang yang spesial, kan?” ledekkan Jongwoon semakin membuat Taeyeon kesal.

“Hanya sebatas calon rekan kerja!” kata Taeyeon “Kenapa oppa bisa disini?”

“Ya, hanya kebetulan memergoki adikku tengah kencan di siang bolong di tepi jalan kedai tteokpokki” ucap Jongwoon lalu menyapu rambutnya dengan jemarinya.

“Oppa jadi pergi?”

“Ya” desah Jongwoon pelan.

Taeyeon tertunduk.  Jongwoon adalah seorang calon dokter, tapi itu bukan keinginannya yang sebenarnya. Jadi begini, Appa Taeyeon adalah seorang konsultan rumah sakit terkenal. Eomma dokter umum. Rencananya, Jongwoon akan mengikuti jejak mereka. Hanya saja dia berontak dan lebih memilih berpetualang bersama klubnya.

“Tapi, oppa serius nih. Sepertinya kau punya banyak pengagum di tempat kerjamu” kata Jongwoon kembali mengungkit hal menyebalkan lagi.

Taeyeon menghela nafas “Tidak” katanya lalu melanjutkan “Laki-laki tidak pernah tertarik padaku”

“Buatku mereka tampaknya sangat tertarik” Jongwoon mengalihkan pandangannya ke arah Chanyeol “Coba lihat temanmu itu, dia tampak sangat penasaran dengan yang kita bicarakan saat ini”

“Hanya karena kami baru saja bertemu” ucap Taeyeon lalu menyengir singkat.

Ekspresi Jongwoon berubah dan dia mendesah “Taeyeon, kau ini keterlaluan. Bangun dong, rasakan hormon-hormon itu, adik kecil. Sudah jelas kau itu gadis paling cantik di kentormu”

“Aku cantik? Ya, pasti begitu. Yang benar saja!”

“Aku serius,” kata Jongwoon lalu menyelipkan seuntai rambut Taeyeon yang keluar dari barisannya.

“Kau bilang begitu karena kau oppaku”

“Tidak,” balas Jongwoon cepat “Kau selalu merendahkan diri. Dalam kasus ini, kau tidak bisa melihat kau cantik”

“Sekarang aku yakin oppa sedang bercanda. Aku tidak akan berhasil menggaet laki-laki bahkan kalau aku mencoba”

“Memangnya kau pernah mencoba?”

Taeyeon mengangkat bahu. “Emm, entahlah. Tidak juga sih. Tapi…. hanya saja, kalau aku mencoba, maka gadis alien itu akan datang dan memperkacau suasana”

“Pasti akan berhasil” Jongwoon berucap lembut

“Tapi kapan?”

Jongwoon menatap Taeyeon penuh perhatian “Oppa yakin sebentar lagi lelaki yang kau temui saat ini bisa kau dapatkan”

Taeyeon mencibir mendengar perkataan Jongwoon. “Kau terlalu percaya diri, Oppa”

“Sudahlah, segera temui lelaki itu sebelum dia pergi” Jongwoon berlari meninggalkan Taeyeon yang masih menatapnya tak percaya.

Taeyeon mengalihkan pandangannya pada Chanyeol. Gadis itu dapat menangkap raut kesal, penasaran dan bosan pada wajah Chanyeol yang tampan.

Hei, ada sesuatu yang beda. Sepertinya Taeyeon bisa mengendalikan dirinya saat ini. Gadis itu pun melangkah ke arah tempatnya tadi sambil tersenyum singkat ke arah Chanyeol.

“Kau menjadi gadis aneh dan menyebalkan dihadapanku tapi menjadi gadis cerewet saat bersama pria tadi” timpal Chanyeol saat Taeyeon telah kembali pada posisinya.

Taeyeon menunduk sekilas “Mianhae”

Chanyeol terperangah. Apa gadis dihadapannya ini tengah mengucapkan sesuatu padanya saat ini? Apa dia baru saja mendengar suara lembut gadis dihadapannya ini?

“Kau berbicara? Padaku?” tanya Chanyeol tak percaya sambil menunjuk-nunjuk dirinya sendiri

Taeyeon menatap Chanyeol dengan pandangan bodohnya. Melihat reaksi Chanyeol yang tak terbayangkan olehnya. Menurut Taeyeon, Chanyeol adalah sosok karismatik yang diidamkan para gadis remaja saat ini.

“Park Chanyeol-ssi, Aku minta maaf dengan tingkah anehku. Mari kita mulai semuanya dari awal. Namaku Kim Taeyeon, editor dari penerbitan Nami”  perkataan itu dengan lancar dan tanpa hambatan dari si gadis alien Noola membuat Taeyeon semakin percaya diri. Gadis itu bahkan tak lupa tersenyum sambil menatap ke mata Chanyeol. Ini diluar dugaan.

“Kau berbicara padaku?” tanya Chanyeol dengan perasaan yang bisa dibilang terkejut. “Dan kau berbicara dengan ucapan manusia normal, Nona” lanjutnya lagi.

Taeyeon hanya menyengir melihat reaksi Chanyeol yang menurutnya agak berlebihan dan aneh. “Ya, begitulah”

“Oke, Kim Taeyeon, ada apa kau menemuiku si penulis paling laris saat ini?”

Taeyeon mendengus singkat mendengar perkataan Chanyeol yang terdengar terlalu membanggakan dirinya. Menyebalkan.

“Aku ingin mengajakmu bekerja sama dengan tempat penerbitku untuk karya tulismu selanjutnya” dengan nada penuh harap gadis itu menatap Chanyeol tanpa rasa gugup dan takut jika si alien Noola itu datang lagi. taeyeon juga tak tahu alasan yang tepat untuk ketidakhadiran Noola saat ini.

“Siapa penulis favoritmu?” diluar dugaan, Chanyeol malah balik bertanya kepada Taeyeon.

Taeyeon berpikir sejenak mencoba terlihat biasa saat Chanyeol melontarkan sebuah pertanyaan padanya. “Sangat banyak. Boleh aku sebut tiga besar?”

Chanyeol mengangguk.

“Oke, aku tahu serial Narnia buku anak-anak tapi tetap saja aku masih suka buku-buku karangan C.S Lewis itu”

“Ya, ceritanya memang keren” timpal Chanyeol

“Dan aku suka Bill Bryson”

“Ya” kata Chanyeol lau kembali berkata “Aku punya semua karyanya”

“Dan aku suka Alias Grace karangan Margaret Atwood”

Chanyeol tampak terkesima dengan ucapan Taeyeon tadi. Bagaimana mungkin gadis di depannya ini memiliki penulis favorit yang sama. “Kau memiliki selera yang sama dengan ku”

Taeyeon tampak sumringah. Sepertinya Chanyeol akan sangat mudah untuk diajak bekerja sama dengannya. “Benarkah?”

Chanyeol yang melihat raut Taeyeon yang seperti itu lalu mengubah posisi duduknya dan sedikit mencondongkan kepalanya ke arah Taeyeon, hingga gadi itu terkaget-kaget.

Uh..yuh” ucap Taeyeon tanpa sadar

Chanyeol memundurkan kepalanya dan menatap Taeyeon heran “Kau berkata aneh lagi, Taeyeon-ssi”

Taeyeon segera mengendalikan dirinya. Entah kenapa alien Noola itu hadir saat Taeyeon melihat wajah Chanyeol dalam jarak yang cukup dibilang dekat. “Maaf”

Chanyeol beusaha melupakan ucapan aneh daru Taeyeon dan kembali pada topik utama mereka. “Tapi, saat ini aku tak berniat sedikit pun untuk menulis buku inspirasi, kau tahukan saat ini terlalu banyak tokoh yang baiknya hanya topeng?”

“Tapi,, kau bisa dengan sebuah novel?” Taeyeon mencoba memberi masukan dan di dlam hati, gadis itu berdoa khidmat agar Chanyeol menerima idenya.

Chanyeol terkekeh pelan. Membuat Taeyeon mengerutkan keningnya “Kenapa kau tertawa? Bukankah kau juga berbakat dalam pembuatan novel?”

“Kau harus tahu ini sebelumnya Kim Taeyeon, aku membuat kisah nyata. NYATA, tidak ada kata fiksi di dalam tulisanku” tambah Chanyeol menegaskan.

‘Tapi, kau membuat novel Dark Hole, bukan?”

Chanyeol menghentikan kekehannya lalu berucap “Dan Dark Hole itu adalah kisah nyata, Kim Taeyeon”

Wajah Taeyeon merengut. Chanyeol yang satu-satunya jadi pahlawannya tiba-tiba saja tidak bisa melakukan hal yang seharusnya lelaki itu lakukan. Taeyeon menatap Chanyeol dengan pandangan penuh harap. “Ayolah, kau harus membantu kami. Jika tidak, maka kami akan dipecat. Kau harus bisa menyelamatkan kami yang di ujung kata pemecatan”

“Itu bukan urusanku, Taeyeon” jawab Chanyeol sekenanya.

Taeyeon mendengus sebal saat Chanyeol mengucapkan kalimat itu dengan mudahnya. “Bukankah  di bukumu kau tuliskan bahwa tidak suka dengan kata pemecatan secara sepihak? Kalau begitu seharusnya kau mau membantu kami!”

Chanyeol terkesima. Terkesima dalam dua hal, pertama melihat semangat Taeyeon dan kedua tentang fakta yang baru di ucapkan gadis itu padanya bahwa ia sangat membenci kata pemecatan.

“Wah , aku takjub padamu. Baiklah , aku mau bekerja sama dengan kalian”

Taeyeon sumringah. Senyuman bahagia terlihat jelas “Jeongmal?” tanyanya masih tidak percaya

Chanyeol mengangguk “Tapi, dengan satu syarat, kau harus membantuku untuk membuat sebuah novel”

Taeyeon mengangguk kencang “Pasti! Aku pasti membantumu. Omong-omong, apakah kau akan membuat novel dengan genre Tragedi, lagi?”

Chanyeol menggeleng “Tidak, kali ini aku tertarik membuat sebuah novel dengan genre romance”

Taeyeon terbelalak. Apa yang baru saja lelaki itu katakan? Romance? Oh Tidak! Genre yang sangat ia benci.

“Tidak bisakah yang lain?” ucap Taeyeon memastikan

“Tidak. Aku tetap pada genre romane. Kenapa? Apa ada masalah besar dengan genre itu ?”

‘Ada! Sangat ada tuan Park Chanyeol’ gerutu Taeyeon dalam hati.

***

“Aku tidak mau! Tidak mau! Pokoknya tidak mau!” Taeyeon membanting-banting kertas yang sudah dihancurkannya dalam hitungan detik ke lantai.

Sunkyu dan Donghae menatap Taeyeon bosan dan geram.

“Sudahlah, ini demi kebaikan kita juga. Lagipula menjadi asisten seorang Park Chanyeol bukanlah hal yang buruk. Kau pasti tahukan, Chanyeol adalah tipe incaran gadis-gadis saat ini?” Sunkyu berucap dengan penuh kepastian sambil memungut sampah yang di hasilkan oleh Taeyeon.

Donghae juga tak mau kalah, lelaki itu juga ikut menimpali Taeyeon “Hei, itu bagus. Kau bisa berdekatan dengan Chanyeol tanpa harus bersusah payah, seperti gadis-gadis yang menjadi pengagum setianya”

“Dan sayangnya aku bukan gadis yang seperti itu, Lee Donghae” balas Taeyeon tajam.

Tiba-tiba sebuah suara yang di hasilkan oleh ponsel Donghae berbunyi. Membuat ketiga orang itu berhenti berdebat.

“Sajangnim” ucap Donghae pada Taeyeon dan juga Sunkyu.

Dengan perlahan Donghae menganggat panggilan tersebut.

“Yeoboseyo, Sajangnim”

Taeyeon dan Sunkyu memerhatikan dengan seksama, berharap ada berita bagus untuk mereka. Dan Taeyeon sangat berharap dia tak jadi membantu Park Chanyeol dalam pembuatan novelnya.

Donghae mematikan ponselnya saat Sajangnim sudah memberikan informasi terbaru untuk mereka.

“Ada apa?” tanya Sunkyu segera

Donghae beralih ke arah Taeyeon. menatap gadis itu lekat “Taeyeon-a, sajangnim sangat berterimakasih padamu karena berhasil merekrut Park Chanyeol, dan—“

Taeyeon tampak waspada menanti ucapan Donghae selanjutnya. “Dan –?“

“Dan Chanyeol ingin memulainya besok dengan syarat kau harus bersamanya selama pembuatan novel tersebut”

Dunia Taeyeon runtuh. Berduaan dengan seorang lelaki? TIDAK!!!

***

TBC

Selesai part selanjutnya. Aneh, ya? Mohon saran aja jika banyak kekurangan disana-sini dengan fanfic ini. Dan untuk typo aku emang ahlinya J

Leave a comment